Hadirnya produk kemasan makanan plastik food grade bisa saja akan menggantikan styrofoam beracun yang selama ini masih banyak digunakan sebagai kamasan makanan. Kemasan makanan plastik tersebut bukan hanya aman untuk membungkus makanan yang masih panas, tapi bahkan dapat digunakan untuk memanaskan makanan di dalamnya dan mempertahankan panasnya. Kemasan makanan plastik yang dikembangkan perusahaan jepang Sojitz ini diberi nama Naruhot. Teknologi ini sudah dipakai oleh ragam rumah makan dan usaha kuliner di Jepang. Namun di Indonesia, Sojitz masih berusaha memasarkannya, baik produk ataupun konsep teknologinya.
Naruhot terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian luar yang terbuat dari styrofoam tebal, bagian wadah plastik food grade serta tutup kemasan. Di bagian luar ini, styrofoam dilengkapi dengan semacam kantung kertas yang berisi kapur dan mineral yang dilengkapi benang yang terjulur ke luar.
Ketika benang ditarik dan makanan diletakkan di wadah plastik food grade, maka dengan sendirinya reaksi kimia kapur dan mineral akan menimbulkan pemanasan sehingga makanan yang ada di dalamnya menjadi hangat dan siap untuk disantap setelah 5-6 menit. Naruhot sendiri bisa menjaga makanan tetap hangat selama 30 menit.
Ketika benang ditarik dan makanan diletakkan di wadah plastik food grade, maka dengan sendirinya reaksi kimia kapur dan mineral akan menimbulkan pemanasan sehingga makanan yang ada di dalamnya menjadi hangat dan siap untuk disantap setelah 5-6 menit. Naruhot sendiri bisa menjaga makanan tetap hangat selama 30 menit.
Tentu saja, teknologi ini menjadi alternatif sederhana dari mesin penghangat makanan microwave. Simpelnya, ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Di Jepang, saat ini, Naruhot dibandrol dengan harga sekitar 1-2 dollar AS per buah.
Era styrofoam sudah mulai beralih di Jepang karena diragukan keramahannya terhadap kesehatan manusia. Akankah era plastik food grade akan menggantikannya, bahkan di Indonesia? Kita lihat saja.
Era styrofoam sudah mulai beralih di Jepang karena diragukan keramahannya terhadap kesehatan manusia. Akankah era plastik food grade akan menggantikannya, bahkan di Indonesia? Kita lihat saja.
0 comments:
Post a Comment