JAKARTA, KOMPAS.com — Meski mendung menggantung sejak pagi, peristiwa gerhana matahari tetap bisa diamati di wilayah Jakarta. Namun, peristiwa itu tak sepenuhnya dapat diamati karena sesekali awan berarak menghalangi Matahari.
Dari wilayah Palmerah, Jakarta Barat, peristiwa gerhana berhasil diamati pukul 15.30-16.00. Saat Matahari tiba-tiba bersinar cerah, sejumlah orang yang sudah menunggu langsung beranjak untuk menyaksikan peristiwa gerhana matahari terlama pada abad ke-21 ini.
Dengan menggunakan sebuah kacamata filter sinar matahari buatan Thousand Oaks Optical, Kanada, beberapa karyawan Kompas.com mengantre untuk mengamati peristiwa itu dari lantai 5 Gedung Kompas Gramedia.
Dilihat dengan kacamata filter, tampak piringan Matahari sedikit terpotong di bagian kanan bawah. Bidang yang seharusnya bulat penuh terlihat terpotong oleh garis. Sesuai dengan prediksi sebelumnya, dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, bagian gelap yang terlihat memang hanya sekitar 11 persen sebab lintasan gerhana matahari cincin ini melewati daerah Asia Selatan, seperti Sri Lanka serta India, dan tidak melalui wilayah Indonesia.
Peristiwa gerhana matahari kali ini merupakan gerhana terlama pada milenium ini dengan fase cincinnya berlangsung selama 11 menit. Berdasarkan catatan, gerhana matahari selama ini hanya dikalahkan peristiwa tahun 1992, yaitu dengan waktu 11 menit 41 detik
0 comments:
Post a Comment