Saturday, January 16, 2010

GO GREEN


Limbah plastik sisa belanja di pasar atau di pusat perbelanjaan bisa dimanfaatkan sebagai produk lain. Beberapa pengajar dan mahasiswa Program Studi Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember meneliti pengolahan limbah plastik dengan teknik digoreng.

Pengajar mata kuliah Desain Produk Industri ITS, Ellya Zulaikha, Selasa (3/11) di Surabaya, menuturkan, tim yang terdiri atas tiga dosen, Ellya, Waluyo, dan Primaditya, serta lima mahasiswa mencari metode untuk mengubah bentuk plastik secara mudah dan murah. Cara yang digunakan adalah menggoreng plastik.

Ada tiga metode mengolah plastik limbah, yakni press, cetak, dan mozaik. Sistem press dan cetak digunakan untuk plastik jenis LDPE yang lebih tipis, sedangkan metode mozaik diterapkan untuk plastik HDPE yang lebih tebal.

Pada siswa Press dan Cetak, cabikan plastik digoreng di minyak dengan suhu tinggi sehingga mengerut. Plastik yang meleleh digulung dengan lelehan plastik berwarna lain dan dalam keadaan panas dicetak atau di-press. Setelah dingin, hasil cetak atau lempengan hasil press bisa diaplikasikan.

Untuk metode mozaik, plastik HDPE digunting lalu digoreng dalam minyak bersuhu sedang sehingga kerutannya hanya mengecilkan ukuran. Selanjutnya, plastik yang sudah mengerut disusun dengan urutan warna yang diinginkan. Lempengan plastik ini bisa mulai diaplikasikan.

Karya-karya dari olahan plastik goreng (plazore) ini dipamerkan di Exhibition Hall Galaxy Mall Surabaya sampai 8 November 2009. Dalam pameran ini, pengunjung juga diminta mengisi angket untuk menunjukkan karya yang paling disukai. Dengan demikian, produk yang diciptakan bisa disesuaikan dengan selera pasar.

0 comments: